Selasa, 15 Mei 2012

Sistematika Tanaman Stevia

Tanaman stevia (Stevia rebaudiana Bertonii M.) memiliki sistematika sebagai berikut(Hutapea, 1991):

Division             : Spermatophyta
Sub division       : Angiospermae
Class                 : Dicotyledoneae
Ordo                  : Asterales
Familia              : Composite
Genus                : Stevia
Spesies              : Stevia rebaudiana Bertonii M.


Stevia adalah tanaman semak yang berasal dari famili Compositae. Tingginya ± 65 cm, berbatang bulat, berbulu, beruas, bercabang banyak, dan warnanya hijau. Daunnya tunggal berhadapan, berbentuk bulat telur, berbunga hermaprodit, mahkota ungu berbentuk tabung dan berakar tunggang.

Tanaman ini memiliki daya regenerasi yang kuat sehingga tahan terhadap pemangkasan. Stevia sebagai sumber pemanis alami memiliki prospek cerah di masa yang akan datang, mengingat pemanis sintetik seringkali berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Bahan pemanis utama pada stevia adalah stevioside, suatu glikosida diterpen yang sangat manis namun hampir tidak mengandung kalori (Tirtoboma,1988).

Produk utama stevia adalah daun yang digunakan sebagai bahan baku pembuat gula atau pemanis alami. Saat yang tepat untuk panen pertama pada waktu kandungan stevioside maksimal yaitu tanaman telah berumur 40-60 hari, tinggi tanaman 40-60 cm, berdaun rimbun, dan menjelang stadium berbunga. Panen dilakukan dengan cara memotong batang tanaman stevia setinggi 10-15 cm dari permukaan tanah dengan menggunaka gunting pangkas yang tajam (Rukmana, 2003).

Agar kadar kemanisan dapat dipertahankan daun harus segera dirempel/ dilepas dari dahannya dan dikeringkan setelah panen. Pasar ekspor menghendaki daun yang memiliki kadar air maksimal 10% dan kandungan kotoran maksimal 3%. Tanaman stevia sangat potensial dikembangkan sebagai bahan baku gula (pemanis) alami pendamping gula tebu dan pengganti gula sintetis. Kelebihan gula stevia antara lain tidak bersifat karsinogen dan rendah kalori (Paimin, 2004).

Stevia adalah suatu sumber bahan pemanis alami yang mempunyai tingkat kemanisan 200-300 kali lebih manis daripada gula tebu. Tanaman ini sudah lama digunakan sebagai bahan pemanis pada makanan dan minuman (Darmoko dan Oskari, 1984).

Stevia dapat dikembangbiakkan dengan cara generatif dan vegetatif. Secara vegetatif umumnya diperbanyak dengan stek batang. Perkembangbiakkan secara generatif dilakukan dengan menggunakan biji. Cara ini jarang dilakukan karena untuk mendapatkan biji cukup sulit, waktu pertumbuhan juga lebih lama disamping kandungan stevioside tanaman induk lebih rendah (Lutony, 1993).

Para peneliti berusaha mencari dan menemukan bahan obat baik yang modern maupun tradisional. Kebijaksanaan Obat Nasional menyebutkan berbagai langkah penanggulangan diperlukan agar dapat dicapai hasil yang berdaya guna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari apakah zat pemanis dari Stevia rebaudiana Bertonii mempunyai sifat hipoglikemik atau tidak. Stevia rebaudiana Bertonii dapat digunakan sebagai makanan berkalori rendah bagi penderita diabetes, orang kegemukan dan penderita gigi berlubang (http//:digilib.ti.itb.ac.id).

1 komentar:

Terimakasih telah mengunjungi Blog Budidaya Stevia.
Silahkan tulis komentar....