Selasa, 15 Mei 2012

Sejarah Penggunaan Stevia

Genus Stevia terdiri dari 240 spesies adalah merupakan tanaman asli Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Meksiko, dengan beberapa spesies ditemukan terjauh di Arizona Utara, New Mexico, dan Texas .
 
Stevia pertama kali diteliti oleh ahli botani dan dokter Spanyol Petrus Jacobus Stevus (Pedro Jaime Esteve) yang kemudian nama belakangnya dipergunakan untuk menjadi sebutan tanaman tersebut  yaitu Stevia . Manusia  pertama yang  menggunakan Stevia rebaudiana berasal dari Amerika Selatan. Daun tanaman stevia memiliki kemanisan 30-45 kali sukrosa (gula meja biasa). Stevia dapat dipergunakan dalam keadaan segar, atau dimasukkan ke dalam teh dan makanan. 

Tanaman Stevia digunakan secara luas oleh suku Indian Guaraní sejak lebih dari 1.500 tahun yang lalu. Selama berabad-abad, masyarakat Guaraní Paraguay menggunakan stevia, yang mereka sebut ka'a he'ê (ramuan manis), sebagai pemanis dalam ranuan minuman yerba mate dan teh obat kardiotonik. Dan di Paraguay dan Brasil tanaman stevia memiliki sejarah yang panjang untuk pengobatan tradisional selama ratusan tahun, untuk mempermanis teh lokal, obat-obatan dan sebagai pemanis.

Pada tahun 1899, ahli botani Swiss Moisés Santiago Bertoni, selama penelitiannya di bagian timur Paraguay pertama kali
menjelaskan deskripsi tanaman  dan rasa manis  stevia secara rinci. Kemudian pada 1931, dua kimiawan Perancis mengisolasi glikosida yang memberikan rasa manis dari daun stevia . Senyawa ini diberi nama stevioside dan rebaudioside, yang memiliki kemanisan 250-300 kali sukrosa (gula pasir), tahan panas, pH yang stabil, dan tidak mengalami fermentasi .

Pada awal 1970-an, Jepang
mulai melakukan budidaya stevia sebagai alternatif pengganti untuk pemanis buatan seperti siklamat dan sakarin, yang dicurigai bersifat karsinogen yaitu menimbulkan pertumbuhan kanker. Daun tanaman stevia, air dari ekstrak daun, dan steviosides murni dipergunakan sebagai pemanis. Sejak perusahaan Morita Kagaku Kogyo Co, Ltd menghasilkan pemanis stevia komersial pertama di Jepang pada tahun 1971. Negara ini telah menggunakan stevia dalam produk makanan, minuman ringan (termasuk Coca Cola), dan pengganti gula pasir. Jepang saat ini mengkonsumsi stevia paling besar dibandingkan  dengan negara lain, dan stevia merupakan pemasok 40% dari seluruh pasar pemanis di Jepang

Saat ini, Stevia dibudidayakan dan digunakan dalam makanan di tempat lain seperti di Asia timur, termasuk di Cina (sejak 1984), Korea, Taiwan, Thailand, dan Malaysia serta di beberapa bagian Amerika Selatan (Brasil, Kolombia, Peru, Paraguay, dan Uruguay), dan di Israel.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi Blog Budidaya Stevia.
Silahkan tulis komentar....